Kamis, 14 Agustus 2014

Wisata kuliner dan makanan khas Daerah Kab.brebes

Wisata kuliner dan makanan khas

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
  • Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
  • Bakso Dengkil, Kersana


KEBUDAYAAN

Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupatendi Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya adalah Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah. Kesenian daerah yang berkembang antara lain :Seni Burok / Burokan, Sintren, Dogdog Kaliwon, Kuntulan, Calung yang berkembang di sekitar kecamatanBantarkawung, Barongan, Wayang Golek, Tari Topeng Brebes, Tari Topeng Sinok, Reog Banjarharjo.
Tari Topeng Sinok adalah salah satu seni tari khas asal Brebesyang diciptakan oleh Suparyanto dari Dewan Kesenian Kabupaten Brebesyang menggambarkan perempuan yang cantik, luwes dan treingginas.
Tari Topeng Sinok Brebes.jpg
Tarian Topeng Sinok, menceritakan tentang perempuan Brebes, yang pada umumnya mereka merupakan adalah wanita pekerja keras. Kecantikan, keluwesan, dan kenggunannya tak mengurangi kecintaan mereka pada alam dan pekerjaannya sebagai petani. Tari yang merupakan paduan bentuk seni Cirebon, Banyumas dan Surakarta tersebut, seolah hendak mengatakan bahwa perempuan daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat ini bukanlah pribadi yang manja, cengeng, dan malas.Topeng Sinok ini diproyeksikan untuk menjadi tarian khas yang nantinya akan dipromosikan dan diajarkan ke sekolah-sekolah dan dijadikan pelajaran muatan lokal di Kabupaten Brebes.
CANTIK, luwes dan trengginas tergambar dalam tarian Topeng Sinok. Tarian khas Brebes, ciptaan Suparyanto ini, merupakan salah satu karya yang dipersembahkan Dewan Kesenian Kabupaten Brebes untuk masyarakat kota tersebut. Dipucu lantaran hingga kini, daerah tersebut belum mempunyai tarian khas seperti halnya yang dimiliki daerah lain.Tarian Topeng Sinok, menceritakan tentang perempuan Brebes, yang pada umumnya mereka merupakan adalah wanita pekerja keras. Kecantikan, keluwesan, dan kenggunannya tak mengurangi kecintaan mereka pada alam dan pekerjaannya sebagai petani. Tari yang merupakan paduan bentuk seni Cirebon, Banyumas dan Surakarta tersebut, seolah hendak mengatakan bahwa perempuan daerah perbatasan Jateng-Jabar ini bukanlah pribadi yang manja, cengeng, dan malas.
Pada penampilan perdananya, di Stadion Karangbirahi, tepatnya saat Kirab Budaya Hari Jadi Ke 333 Kabupaten Brebes, melibatkan 100 orang penari. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Brebes, yang sangat peduli dengan seni budaya. Tarian ini dihelat dengan sangat mempesona.Kibasan sampur ditingkahi langkah anggun penarinya, membuat ribuan penonton tertegun, kagum dan bangga, karena Brebes kini mempunyai satu lagi karya budaya. Tentu saja karya ini, nantinya yang akan menjadi warisan turun-temurun bagi masyarakat setempat.
Topeng Sinok ini memang diproyeksikan untuk menjadi tarian khas yang nantinya akan dipromosikan dan diajarkan ke sekolah-sekolah dan dijadikan pelajaran muatan lokal. Ketua Dewan Kesenian, Lukman Suyanto menegaskan, Topeng Sinok akan coba dipromosikan dengan cara sosialisasi dan pelatihan-pelatihan kepada seluruh guru tari di Kabupaten Brebes.Dengan kegiatan itu, diharapkan tarian ini dapat dikenal dan dikuasai oleh generasi muda yang nantinya dapat melestaikan kesenian tersebut. "SMA Negeri 1 Brebes dipilih sebagai pilot project kesenian ini karena sekolah ini begitu mencintai kesenian. Di sekolah ini sebelumnya telah ada kesenian teater, musik dan paduan suara yang prestasinya sudah sampai tingkat Jateng," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, Lukman Suyanto SH”.
Promosi Kesenian
Setelah pergelaran perdananya, tarian ini selanjutnya akan dipentaskan di Semarang, Jakarta dan Bali. Pada tahun-tahun sebelumnya, Dewan Kesenian Brebes juga selalu menampilkan kesenian binaannya seperti, Calung Bantarkawung, Umbul Randusanga Brebes, Sintren Larangan, Burok Tanjung dan lainnya.Bahkan selama empat tahun berturut-turut selalu menjadi penampil terbaik pada event tahunan Hari Jadi Kabupaten Jembrana, Bali. Pada event di Bali, Dewan Kesenian Brebes selalu menampilkan tarian kreasi karyanya, salah satunya adalah tarian Bawang Merah yang mendapat apresiasi dari pegiat seni di Pulau Dewata.
Promosi kesenian Brebes akan terus dilakukan selama tahun 2011. Ajang seperti Pergelaran Budaya Jateng atau promosi wisata Kabupaten Brebes di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan dipergunakan menggelar tari berdurasi 8 menit ini.Untuk itu, pihaknya berharap kepada masyarakat Brebes untuk mendukung budaya lokal yang nantinya menjadi kebanggaan bersama. Para stokeholder seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, organisasi kepemudaan dan lain-lain juga dimohon turut serta berpartisipasi mengembangkan budaya agung ini. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar